Saturday, August 13, 2011

About TOFINA

Kalau yang sudah nyimak blog ini (entah ngerti atau enggak, abisan bahasanya labil) tentu sedikit-sedikit menemukan kata "physics quarantine" atau apalah yang saya tulis di masa lalu... (sudah lupa, dasar pikun)


Intinya, saya memang sudah mengikuti masa karantina selama kurang lebih delapan bulan di daerah Tangerang sekitar dua tahun lalu, dimulai dari Bulan September 2009 hingga Agustus 2010 (minus dua bulan pulang dulu)... dan mungkin kalian cukup menyimak (walau kemungkinannya kecil) kalau saya banyak mengeluh di blog ini selama menjalani pelatihan tersebut. Sekarang saya ingin sedikit berbagi tentang TOFINA... Karena saya bukan memperkenalkan atau mempresentasikan sistem ini secara formal, saya akan menceritakan berdasarkan apa yang saya ketahui.


Tim yang saya ikuti dinamai TOFINA, kepanjangan dari Tim Olimpiade Fisika Pertamina. Pada dasarnya, Tofina ini adalah sebuah tim olimpiade fisika (duh) yang anggotanya berasal dari daerah-daerah yang terdapat kilang minyak Pertamina. Kenapa Pertamina? Sebab, tim olimpiade ini diatur untuk dibimbing oleh Yohannes Surya Institute yang notabene pembiayaan akomodasi dan bimbingannya tidak sedikit. Khusus Tofina, hal-hal materi semacam ini ditangani oleh pihak Pertamina, karena itu tim ini menyandang embel-embel "Pertamina".


Daerah-daerah "berkilang" yang menjadi target pencarian bibit-bibit unggul di bidang yang telah banyak berkontribusi dalam mempermudah kehidupan manusia ini (tsahhh) antara lain Balikpapan, Sorong, Palembang, Bontang, Bekasi, Merauke, Cilacap, dan Indramayu. Yups. Ada 8 daerah, otomatis menghasilkan 8 hasil pencarian, seperti yang sebelum-sebelumnya pernah saya singgung di blog ini.


Tim Tofina ini pada awalnya 'didesain' untuk dibimbing secara intensif selama setahun itu untuk langsung mewakili Indonesia mengikuti APhO tahun 2010. Normalnya yang akan mewakili Indonesia adalah mereka yang memenangkan Olimpiade Sains Nasional dan terpilih masuk TOFI (Tim Olimpiade Fisika Indonesia), tim yang lebih 'resmi' hehe. Tetapi setelah beberapa bulan pelatihan Tofina dimulai, ternyata karena beberapa sebab, diputuskan bahwa kami harus juga mengikuti OSK, OSP, dan OSN berturut-turut sebelum akhirnya lulus seleksi untuk mewakili Indonesia menuju APhO 2010.


Jadi, singkatnya, Tofina ini Tim Olimpiade Fisika yang dibiayai oleh Pertamina seluruhnya. Jadi akomodasi kami di Tangerang, duit makan, honor tutornya, serta biaya institusinya semuanya ditanggung oleh perusahaan minyak ini (aseeeek). Tim kami belajar di semacam "sekolah" setiap hari Senin-Jumat mulai dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore (dengan istirahat 1 jam dan dua sesi snack time :D) dan kami juga harus belajar malam mulai pukul 7 hingga 10 di semacam "asrama".

Sebenarnya dibilang asrama juga kurang tepat, karena sistemnya lebih seperti kos-kosan, hanya saja lebih luxury hehe. Makan pagi, siang dan malam katering, laundry juga dikerjakan orang, kamar mandinya pake air hangat, kamarnya ber-AC... Wuidih pokok'e mantep (promosi tempat wisata apa? -__-)


Sedangkan di setiap hari Sabtu diadakan tes di rumah, lembar soal dipegang oleh koordinator kami Kak Novi. Sabtu selalu menjadi nervous breakdown bagi kami. Keseluruhan perkembangan hasil tes itu menjadi evaluasi apakah program ini berhasil dan perlu dilanjutkan. Yah, Tofina ini adalah tim pertama... dan (sepertinya) terakhir yang dibuat dengan mengadakan kerjasama antara Yohannes Surya Institute dengan Pertamina.

----

Sekian sekilas info tentang Tofina. Tiba-tiba saja saya jadi kangen masa-masa pelatihan di sana, karena itu saya menulis mengenai ini. Mungkin nanti juga saya akan berbagi cerita lebih banyak, lebih ke pengalamannya :)