Thursday, September 7, 2017

Morning Coffee and Flash Updates

Sedang mood berbahasa Indonesia hari ini, so imma give flash drabbles-like updates on my life in bahasa Indonesia.

--
Hair-Dryer

Aku akhirnya membeli hair dryer, tidak hari ini sih, tapi akhir pekan lalu. Lalu merasa cewek banget. Seumur-umur 22 tahun hidupku sepertinya aku tak pernah terpikir untuk menggunakan perangkat pengering rambut ini, selain setelah potong rambut, yang mana yaa sudah termasuk di ongkos potong dan bawaan dari tempat pangkasnya. Masa pulang-pulang rambut masih basah.

Pasalnya dari jaman Suju belum nge-boom di Indonesia sampai BTS naik daun worldwide, rambutku selalu model pendek ala-ala boyband Korea, jadi kalau mau keramas dan mengeringkan rambut gampang. Pakai sampo seupil macem krim malam pun tak masalah (oke ini terlalu dramatis, mungkin tak sesedikit itu), mengeringkan tinggal di-bwet bwet bwet sepuluh menit pakai handuk eng-ing-eng siaplah ku menyambangi Timezone terdekat (lho? bukannya kuliah?).

Sekarang berbeda. Aku mulai memanjangkan rambut. Enggak ada maksud apapun, spontan saja, tidak bahkan terbesit pikiran "ah, pengen manjangin rambut", hanya saja tidak mengalokasikan otak untuk memikirkan model potong rambut. Mungkin efek iklim Bandung yang ademm, sehingga tidak merasa kegerahan meskipun terjadi perpanjangan rambut yang biasanya di Balikpapan walaupun infinitesmal langsung terasa. Mungkin juga efek tidak kuliah dan tidak banyak kegiatan (ketauan penganggurannya deh), jadi tidak merasa terbebani kalau harus meluangkan waktu lebih banyak untuk mencuci rambut dan mengeringkannya.

Jadinya kalau habis mandi plus keramas, 5 jam bisa habis deh cuma buat alasan 'mengeringkan rambut', padahal sambil leyeh-leyeh main tetris dan browsing YouTube ga jelas (kapan belajarnya woi?). Dengan rambut yang (relatif) panjang, lebih rawan gatal, sehingga harus lebih sering dicuci, dan walhasil, lebih banyak waktu yang dialokasikan untuk... mengeringkan rambut *soundtrack Korobeiniki terdengar dari kejauhan*. Jadi, kalau tiba-tiba ingin keramas, rencana keluar kosan batal sudah. Mandi jam 10 (bukan kebo, kalo lebih pagi dingin tauk..), keringnya baru jam 5 sore, akhirnya batal keluar untuk beli makan siang atau ke lab kampus dengan alasan rambut masih basah. Yeuuu...

Sekarang aku ingin mengubah itu! Dengan hair dryer Panasonic EH-ND11 berkekuatan 400 watt ini akan kukompres 5 jam yang sia-sia itu ke dalam 10 menit yang berarti, dan 4 jam 50 menit sisanya untuk melakukan hal yang lebih produktif! Seperti... seperti... apa, ya? Hmmm....

*tiduran lagi main Tetris*

Setidaknya rambutku sudah kering dan wangi.

--
Tetris

Masih berkaitan dengan tulisan sebelumnya. Aku demam Tetris. Orang aneh, memang, Tetris mainan dari jaman jebot malah demamnya sekarang. Aku sampai pusing-pusing gara-gara terlalu banyak bermain. Ada kali mahasiswa tingkat akhir sakitnya bukan karena skripsi, tapi karena kebanyakan main Tetris *kompres mata*. Dan ini baru-baru saja. Mungkin tidak lama lagi aku akan bosan, tapi aku tak tahu kapan akan bosannya... wong merem aja bayangannya masih itu kotak-kotak Tetromino berjatuhan dan melebur saat komplit sebaris. Aaagghh.

Aku tidak menyebut diriku gamer, tapi memang dasar millenial yang hobinya berselancar di internet dan browsing tak tentu arah, aku nyasar di segmen review video games YouTube. Pertamanya sih adikku mengenalkanku dengan lelucon ala ala meme yang ternyata berasal dari saluran YouTube yang bernama JonTron. Video-videonya sangat menarik dan menghibur bagiku yang bahkan sebelumnya tak tahu apa itu Banjo-Kazooie, atau kalau ternyata Mario Games itu banyak macamnya dan tidak hanya untuk satu console saja.

Jadilah dari video JonTron aku menemukan kalau ternyata banyak juga channel yang membuat webshow mereka sendiri yang mengulas video games, dari yang bernuansa komedik sampai serius, dari yang menampilkan setengah-setengah hingga Let's Play-ers yang menampilkan mereka bermain dari awal sampai akhir game.

Hingga aku menemukan channel yang dinamai brutalmoose. Ian, yang punya channel, kebanyakan mengulas video game yang tergolong 'retro' (bahasa kerennya jadul yak), tapi baru-baru ini dia memulai serial baru yang mengulas TV show dan film jadul, dan mengulas snack jadul jaman dia kecil. Maksudnya yang masih dijual sampai sekarang yaa, bukan cemilan dari taun 1990an dia simpen buat di-review *huuu garing ah*

Kenapa jadi merembet ke sini ya... Intinyaa dia membuat satu video yang judulnya "Top 5 Time-Consuming Games" dan menampilkan salah satunya adalaahh... yaaa... Tetris (dia taruh di #2 btw). Habis menonton itu aku langsung tergerak untuk main Tetris sambil berpikir-pikir aplikasi game Tetris masih ada nggak di GooglePlay. Ada sih banyak di GPlay, tapi yang bikin aku kepincut adalah versi yang EA buat untuk dimainkan di iOS. Tadinya aku khawatir akan banyak ads di dalam aplikasinya, tapi ternyata enggak tuh! *biasanya wifi-nya dimatikan soalnya hihi*

Lalu mekanisme kendali yang awalnya bikin aku agak wagu karena model tetromino-nya di-slide dan bukan dikendalikan pakai button seperti versi jadul di gameboy, malah bikin seru karena memang layarnya kan touchscreen dan tidak ada tombol fisik lagi, sehingga lebih akurat. Aku mainkan versi Android yang pakai button jadul di layar malah tetromino-nya kemana-mana karena aku salah pencet tombol dan engga terasa. Kesimpulannya adalah, emang Ian ga salah menyebut Tetris termasuk game yang time-consuming. Duh mas, setidaknya bikin warning terhadap kesehatan sekalian dong (siapa yang salah hah)... *masih kompres mata*

Kalau penasaran sama BrutalMoose Channel

Tetris yang Bikin Demam

--

-Akan dilanjutkan nanti karena sekarang kopi susunya sudah habis-