Friday, September 25, 2009

Wisata Malam


Believe it or not, guys. It's already 12.15 a.m but my family and I still sprint along Magelang ways through the night randomly. With no spesific destination. Actually, we've tried to find a hotel since 11 p.m but I guess we're out of luck this time.
Mobil kami mogok tepat di perempatan jalan dan semua hotel penuh. Bahkan yang terletak di pinggiran. Sungguh contoh nyata Teori Murphy. I can't think of more that could make things worse. *mengetok kayu*
Rencananya sih pagi besok kami akan mengunjungi Candi Borobudur lalu berangkat ke Jogja untuk wisata budaya. Sehingga hari sabtu nanti kami dapat kembali ke Randublatung tepat waktu lewat rute Purwokerto. Tapi yah, memang manusia merencanakan dan Tuhan menentukan. Jangan-jangan gara-gara belum shalat Isya ya? Hehe.
Wisata ini kami laksanakan lantaran di Randublatung, kampung halaman ibuku, tidak banyak kegiatan yang bisa dikerjakan. Kalau tidak main psp yaa.. tidur. Pokoknya hal ini sudah membuatku memiliki naluri hewan: melakukan apa yang diinginkan. Mungkin sikap itu mempengaruhi pikiran ortuku yang semula hanya ingin bersantai di Randu dan menjalani gaya hidup pedesaan yang penuh rasa kekerabatan menjadi keprihatinan terhadap anaknya yang memang bawaannya primitif ini.
One last quote: one word affects big things. Kata 'primitif' yang baru kuketik telah menyebabkan perjalanan malam ini menjadi so much nomaden-alike. Setelah nasib berkata bahwa kami takkan dapat kamar hotel malam ini, kami memutuskan parkir di mushalla sebuah pom bensin dan tidur di mobil, di mana banyak keluarga senasib juga melakukan hal yang sama. Haha.
Well, that ends today's archive. I gotta sleep and I'm gonna write another story next time. Nighty night.. *yawn*

No comments:

Post a Comment