Wednesday, September 8, 2010

Sober Head

It's the journey, not the destination-

What? Kalimat seperti itu tampaknya sudah terkenal bukan? "Yang terpenting adalah proses, bukan hasil." kira-kira begitulah terjemahan bebas petikan di atas. Memang sesat, tetapi konsepnya sama:
Persiapan ---> Perjalanan ---> Destinasi. Perjalanan lebih diutamakan dibanding destinasi, karena lebih banyak yang bisa diambil pelajaran dalam perjalanannya. Dan itulah hidup. Bila anda mementingkan destinasi dibandingkan perjalanan, untuk apa anda hidup? Toh bakal mati juga. *provokasi, mohon maaf bila tersinggung*

Dalam praktek kehidupan sehari-hari, tentu ada saja yang kita petik hikmahnya secara sadar maupun tidak. Contoh ekstrim adalah misalnya kita tidur seharian pada suatu hari libur. Apa pelajaran yang bisa diambil? Bahwa tidur seharian itu membosankan
-___-' *pengalaman pribadi* dan kita melewatkan satu hari yang cerah yang bisa kita gunakan secara produktif *bukan berarti bekerja*. Saya pribadi di hari libur memang tidak melakukan apa pun yang biasa saya lakukan di hari biasa seperti buat PR ataupun belajar *bo~ring*. Waktu libur bisa kita manfaatkan untuk menambah life skill atau keterampilan non-akademik, misalnya memasak/membuat kue, berlatih bermusik, berolahraga, membuat novel/komik, dan sebagainya. Lebih bagus lagi bila ada yang bisa diajak bekerja sama!

Kok jadi ngelantur..
Bagaimana tentang kutipan "Yang terpenting adalah proses, bukan hasil."?

Yup. Untuk mendapatkan hasil yang bagus, diperlukan juga proses yang memadai. Di akhir bulan Ramadhan yang suci ini, selain telah meningkatkan ibadah anda, apa pelajaran yang anda bisa dapatkan? Apa pengalaman anda selama sebulan yang penuh berkah ini?

No comments:

Post a Comment