Thursday, May 5, 2016

Articulation in My Vein

Apa sebenarnya definisi hakiki dari... kekuatan?

Apa yang orang maksud ketika mereka berkata 'kamu harus kuat'? Sejauh apa aku harus bertahan untuk dapat disebut 'kuat'? Apakah ada suatu standar tertentu untuk seseorang menjadi 'kuat'?

Fisik? Mental? Apa itu penting ketika kau sedang mencari makna yang sesungguhnya dari kekuatan? Far beyond the frontier of physical or mentality.

Aku bukan orang yang kuat, aku tahu itu dengan pasti. Aku tidak pernah berolahraga, meskipun aku harap aku melakukannya, terutama ketika menonton anime shonen kesukaanku, atau tidak sengaja melihat refleksi dari figurku sendiri di cermin. Aku mengeluh setiap saat, menambahkan kata 'penyesalan' sebagai nama tengahku dan menyalahkan nasib atas ketidakbecusanku alih-alih memperbaiki kesalahan. Aku menulis postingan di blog mengenai kekuatan, dan bukannya memperkuat diriku sendiri...

...karena hal-hal itu lebih mudah untuk dilakukan.

Hati kecilku tahu, tahu benar bahwa selama ini aku melakukan hal yang salah. Aku memutuskan untuk melakukan sesuatu meskipun aku tahu hal itu salah untuk dilakukan.

If you don't know it's wrong to do, it's a mistake. If you know it's wrong, it's a sin.

....or something along that way. I forgot how it goes. Yang jelas, ketika aku tahu aku salah dan aku melakukannya, otomatis aku melakukan suatu dosa. Dan konsep ini yang belum aku pahami realitanya. Bagaimana? Aku tahu aku melakukan hal yang salah, namun orang lain tidak tahu kalau sebenarnya aku tahu aku melakukan hal yang salah. Membingungkan? Well, begini... ketika aku melakukan kesalahan, orang berharap aku meminta maaf, karena... yah, itu kesalahan. Dan kau umumnya meminta maaf jika berbuat salah, kan?
Tentu saja itu akan menjadi dobel kesalahan di sisi mereka, karena mereka berasumsi aku salah. Tidak, tidak, kawan. Aku tahu aku salah. Itu dosa. Aku tidak akan meminta maaf karena... well, I did something wrong on purpose, and I'm not sorry of that. I'm not apologizing.

Would that I could, man.

Menurutku orang yang mampu melakukan hal yang benar adalah orang yang kuat... dan atas dasar itu aku berani berkata bahwa aku bukan orang yang kuat. Bahkan, mungkin, aku dapat dikatakan pengecut.

Ya, tidak ada orang yang sebelumnya pernah memberitahuku hal tersebut. As far as I know, I was always being showered with constant compliments and expectations.

People keep saying, "ah kamu kan pinter,", "kamu tuh sebenernya pinter, cuma kurang usaha," and all that. I actually know there are silent majority who would think otherwise, but since the good ones are the ones I constantly hear, I might as well be told so. Is there a word for people who has low belief in themselves when others think otherwise?

Aku sama sekali tidak merasa pintar. If anything, it's the other way around. It feels like being put on a pedestal, even though maybe it's not what people do to me -- they might just think 'oh, smart girl' or something. It frustrates me to try to live up to their expectation, trying to be smart...

I managed well in the past 12 years or so, but the last couple of years are totally on whole new level. University life makes me feel... outstandingly average. It's like you're so average that people don't even bother to say how average you are. Nobody expects anything anymore, and that kind of... takes me by surprise. It drains my power away.

I feel like the only one telling me I'm such a loser is myself, although I don't know how many people actually think like that. I'm just a lazy guy with no ambition, don't know where he's going.

I have so many song lyrics that would apply to me right now, and they're all about self-negativity. I don't know why I'm being so negative about myself when everyone is believing in me. Maybe I just like proving people wrong, even if it means sacrificing my future.

I used to be so strong, how did it end up like this?



Bandung, 5 Mei 2016

Taruna yang Hilang.

1 comment:

  1. hooo aku kira bakalan full english mulu pa hehehe
    #tuhkangakpenting

    ReplyDelete