Kurasa semua orang tahu konsep memancing. Ada yang memancing di sungai, empang, atau bahkan di laut lepas. Tongkat pancing disiapkan, benang pancing dilebarkan, dipasangi kail dan pelampung, dan umpan disisipkan di kail. Kemudian benang dipanjangkan hingga kail dan umpan jatuh di titik air yang dituju, sementara tangan memegangi tongkat pancing. Menunggu ikan memakan umpan.
Aku kira mencari kerja itu seperti memancing -- Kok nggak ada yang nyangkut?!
Nggak, kok. Maksudku sih, selagi belum ada ikan yang nyangkut, might as well enjoy yourself. Biasanya bapak-bapak memancing sambil nyebat dan minum kopi. Kalau kamu seperti aku mungkin bisa sambil dengerin lagu, atau baca buku, sambil sekali-sekali mengantisipasi gerak-gerak pelampung.
Karena kalau cuma nungguin jatuhnya malah frustasi, jengkel sendiri...
Tentu saja, probabilitas nangkap mungkin bisa diupgrade dengan mengganti joran yang lebih mutakhir, kail yang lebih bagus, atau umpan yang sesuai. Sebenarnya yang paling penting sih mungkin tahu dulu mau mancing ikan apa. Diteliti dulu biasanya ikan jenis itu sukanya umpan apa, dan bagaimana pola kegiatannya. Lalu menyesuaikan umpan dan perlengkapan serta perilaku memancing sesuai dengan ikan yang mau ditangkap.
Memang sepertinya aku tidak suka memancing.
Lulusan anyar perguruan tinggi setelah melayangkan surat riwayat hidup ke perusahaan.
— Doraemon Hari Ini (@DoraemonHariIni) January 9, 2023
(Vol. 14, 1977/#DoraemonHariIni Januari 2023) pic.twitter.com/glRY9z8Rkk
No comments:
Post a Comment